Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyikapi masalah kebocoran data kartu SIM, XL Axiata mengklaim menerapkan standar internasional.

XL Axiata telah menerapkan standar ISO 27001 yang merupakan standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.

Logo XL Axiata (XL Axiata)

Kelasmekanik.com – Selain Telkomsel dan Indosat, XL Axiata juga mengabaikan isu kebocoran data yang diduga terjadi di 1,3 miliar kartu SIM Indonesia. XL Axiata mengklaim menerapkan standar keamanan internasional dalam melindungi informasi pelanggan.

Seperti dilansir Sura.com, Head of Corporate Communications XL Axita Group mengatakan pihaknya menerapkan standar keamanan internasional dalam mengelola dan menjaga informasi pelanggan.

Pada Kamis (1/9/2022), informasi tentang 1,3 miliar kartu SIM milik warga negara Indonesia telah bocor.

Tri mengatakan, XL Axiata selalu mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia mengenai perlindungan data.

termasuk peraturan mengenai keamanan dan kerahasiaan informasi (Permenkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Informasi Pribadi Dalam Sistem Elektronik yang Menjamin Kerahasiaan Informasi)” dia berkata.

Ditambahkannya, XL Axita telah menerapkan standar ISO 27001 yang merupakan standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.

Untuk melindungi dari kemungkinan pelanggaran keamanan data, termasuk data pelanggan, XL Axiata berencana untuk menerapkan sistem TI yang kuat dengan dukungan perangkat keras atau perangkat lunak yang kompatibel dengan perkembangan teknologi terkini untuk meminimalkan risiko keamanan.Dia menjelaskan.

aplikasi myXL.  (XL Axiata)
aplikasi myXL. (XL Axiata)

Sebelumnya, Telkomsel telah memastikan tidak terlibat dalam aliran data yang dipantau ketat di Tanah Air.

Di Indonesia, sekitar 1,3 miliar informasi kartu SIM smartphone diketahui diperdagangkan di Internet. Data tersebut antara lain nomor telepon dan NIK pemilik nomor.

Beberapa pakar keamanan siber yang menguji sampel yang diberikan oleh peretas, yang memiliki data tersebut, mengatakan bahwa data tersebut akurat.

Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah bahwa itu adalah sumber informasi yang bocor. Kementerian mengatakan akan melakukan audit untuk memverifikasi informasi kartu SIM.

Di sisi lain, Ditjen Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri membantah tudingan kebocoran informasi dari sistem.

Itu pernyataan XL Axiata bahwa rilis data kartu SIM tidak memihak karena sudah menerapkan standar keamanan internasional. (Suara.com/Dicky Prastya).


Yuk kepoin tips dan trik KelasMekanik lainnya di Google news